Winnie The Pooh Bear
 

Kamis, 06 Desember 2018

Aqidah Akhlak Kelas 2 Bab 1 : Kalimat Tayyibah

0 komentar


BAB I 

Kalimat Tayyibah 

         Setiap muslim wajib mensyukuri nikmat Allah Allah telah melimpahkan nikmatnya kepada kalian Kalian tidak dapat menghitungnya 
Kalian harus mengucap alhamdulillah Sebagai bentuk syukur kepada Allah Jika kalian bersyukur Allah akan menambah nimatnya Jika kalian kufur Allah akan memberikan siksa yang amat pedih. Setiap kalian diberi nikmat oleh Allah , begitu banyak nikmat yang diberikan Allah karena itu kalian harus mensyukurinya nikmat artinya pemberian Allah yang menyenangkan apabila kalian mendapat nikmat ucapkanlah الْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن Artinya “Segala puji bagi Allah tuhan seluruh alam” Mensyukuri nikmat Allah berarti berterimakasih kepada Allah , selain mengucap Alhamdulillah kalian juga harus menunjukkan dengan perbuatan kalian telah diberi nikmat Allah.
Alhamdulillah artinya segala puji bagi Allah 
Allah yang memiliki segala pujian 
Allah maha pengasih dan penyayang 
Allah maha besar maha bijaksana dan maha mengetahui 
Anak islam harus mengucap alhamdulillah jika memperoleh kenikmatan dan kelebihan kalian akan terhindar dari sifat sombong . 
kalian dapat memperoleh nikmat karena kemurahan dan kasih sayang Allah. 
Kalian adalah makhluk yang penuh dengan kekurangan , jika kalian cantik , ganteng, pandai, kaya semua itu atas kemurahan Allah . dan kalian tidak boleh sombong. 

Macam-macam Kalimat Thayyibah
Adapun macam-macam
Kalimat Thayyibah adalah
sebagai berikut:
1. Bismillahirrokhmaanirrohim
Kalimat Basmalah yang artinya: ”Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” ini diucapkan setiap kali kita akan mengawali suatu pekerjaan atau perbuatan. Dengan membaca Basmalah dimaksudkan agar pekerjaan yang akan kita lakukan dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang artinya,
“Tiap-tiap urusan penting menjadi putus berkahnya jika tidak dimulai dengan ucapan Bismillâhir-rahmânir-rahîm.”(HR. ar-Rahawy).
2. Assalamu'alaikum
  Salam berarti keselamatan, jadi memberi doa kepada orang lain agar selamat. Makna salam adalah mendoakan kepada orang lain agar selamat di manapun berada, dalam kondisi apa pun juga tidak terbatas waktunya bukan untuk waktu siang, sore atau malam saja.
  Jadi, bagi orang yang memberi salam disunnahkan untuk mengucap:
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Artinya: "Kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah semoga dilimpahkan kepadamu"
  Dan bagi orang yang menjawab salam mengucapkan:
Waalaikumsalaam Warohmatullahi Wabarokaatuh
Artinya: "Dan kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah semoga dilimpahkan atas kamu pula."
  Ada seseorang yang datang kepada Nabi Muhammad saw. dan mengucapkan: Assalamu'alaikum
Maka salam itu dijawab oleh beliau dan ia duduk. Kemudian beliau bersabda, "Sepuluh".
  Sesudah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan: Assalamu'alaikum Warohmatullahi
Salam itu dijawab oleh beliau san ia duduk. Kemudian beliau bersabda, "Dua puluh".
  Sesudah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan salam:
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Salam dijawab oleh beliau dan ia duduk kemudian beliau bersabda, "tiga puluh".
  Jadi, intinya semakin sempurna kita mengucapkan salam, maka semakin besar pula pahala yang akan diterima.
3. Subhanallah
Artinya: Maha suciAllah
Subhanallah disebut juga bacaan tasbih.Zat yang paling suci di alam semesta ini hanyalah Allah, maka sesuai dengan artinya, kalimat ini mengandung makna penyucian nama dan Zat Allah. Nama Allah harus tetap suci dari segala bentuk kemusyrikan dan
kekurangan. Karena Allah-lah pemilik segala kesempurnaan.
Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah, memuji kebesaran Allah, Firman Allah yang Artinya:
"Apa yang ada di langit dan apa yang ada dibumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Maha Suci, Yang Maha perkasa,Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Jumu'ah: 1)
Harus kita yakini dengan keyakinan yang kuat bahwasanya Allah tidak sama dengan makhluk-Nya. Kita tidak boleh memikirkan bagaimana bentuk Allah, apakah Allah mempunyai tangan, kaki, wajah, dan lain-lain. Yang harus kita lakukan hanyalah meyakini Allah itu ada, melalui tanda-tanda kebesaran-Nya yaitu seluruh
alam semesta ini.Kita meyakini nama-nama Allah dan sifat-Nya yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Dengan mengucap kalimat tasbih kita akan selalu ingat kebesaran Allah. Alam yang ada disekitar kita seperti gunung yang menjulang tinggi, lautan nan luas dan langit adalah sebuah tanda yang menunjukkan tanda  kebesaran Allah.
4. Laa haula walaa quwwata illaa billaah
Kalimat zikir ini merupakan pengakuan terhadap kefanaan manusia dan ke-Maha Kuasaannya Allah ini diucapkan ketika seseorang mengambil keputusan (ber'azam). Kalimat thayyibah ini adalah pancaran dari sikap tawakal seseorang.
Setelah berupaya nyata mempertimbangkan, maka ketika keputusan diambil, dilanjutkan dengan tawakal kepada Allah, yang dinyatakan dalam sikap menerima resiko apapun yang terjadi nantinya akibat diputuskannya keputusan tadi. (QS 7:159).
5. Laailaahaillallah
Dalam Hadis Nabi Muhammad disebutkan keutamaan kalimat thayibah laa ilaahaillallah wahdahu lah syarika laka lahulmulku malhamdu yuhyi wahuwa’ala kulli syai’in qadir maka Allah akan menetapkan seratus kebaikan dan menghapuskan seratus kejahatan dan keburukan.
Bahkan disebutkan pula bahwa kalimat ini merupakan kunci pintu surga. Apabila seseorang mengucapkan dzikir ini sembari mengupas hikmahnya, sungguh nikmat dan manfaatnya akan diperoleh tiada habis-habisnya. Karena penjabaran arti dari kalimat ini begitu luasnya. Dan manfaatnya pun bisa dirasakan di setiap waktu dan dalam kondisi apapun. Intinya satu; mengingat kebesaran Allah SWT.
6. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un
Salah satu dari kalimat tayyibah itu adalah " Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un ". Kalimat ini disebut dengan kalimat tarji'. Ketika kita mendengar atau mendapatkan teman, saudara, atau tetangga kita terkena musibah, maka di anjurkan membaca kalimat tarji'. Misalnya jika ada orang meninggal dunia atau sakit keras, terkena, kecelakaan, atau musibah lainnya.
Arti dari kalimat tarji' sendiri adalah'sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali. Dengan menghayati makna kalimat tersebut, maka kita akan menjadi sadar bahwa semua makhluk akan mati dan akan kembali kepada Sang Pencipta, tak terkecuali diri kita. Kita harus sadar bahwa nyawa kita adalah titipan Allah yang suatu saat akan diminta kembali oleh pemiliknya.
Adapun keutamaan atau manfaat membaca kalimat tarji', terdapat di dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 156-157, yang artinya :
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un. (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S Al-Baqarah/2 : 156-157)
7. Astaghfirullah
Dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 135 Allah menyatakan prihal orang- orang yang mendapat mendapat kenikmatan setelah mereka bertaubat, "Orang orang yang berbuat kekejian atau menzalimi dirinya lalu ingat kepada Allah, maka minta ampunlah untuk mereka atas dosa-dosa yang dilakukan." Sungguh Maha Suci Allah Yang Maha Sempurna, setelah Ia ciptakan manusia sebagai makhluk hidup yang secara sunnatullah bisa berbuat khilaf, sekaligus Ia berikan penawar bagi kekhilafan tersebut. Bagi manusia yang pandai mengunakan penawar ini, maka manusia tidak akan terserang penyakit hati yang serius.
Allah Maha Pengampun, terutama bagi siapapun yang segera bertobat begitu sadar telah berbuat khilaf. Orang-orang yang selalu membasahkan bibir mereka dengan istighfar, maka noda-noda berupa dosa yang sempat menempel sedikit demi sedikit setiap hari tidak segera menumpuk menjadi noktah hitam yang tebal. Semakin lama noda-noda ini tertumpuk, akan menjadi semakin sulit untuk menghilangkannya.
Maka benarlah-bahwa kebanyakan kesalahan besar berawal dari kekeliruan-kekeliruan kecil yang tidak dibenari. Untuk menghindari keterlambatan taubat, maka dianjurkan untuk istiqamah mengucapkan zikir ini setiap hari, terutama setelah shalat, walau dirasakan tak ada kesalahan yang diperbuat. Rasulullah sebagaimana diriwayatkan Bukhari dalam kitab hadisnya bahwa beliau mengucapkan istighfar setiap hari sebanyak seratus kali.
Ditambahkannya juga bahwa barang siapa yang mengucapkan istighfar sebelum terbit matahari sampai terbenamnya maka Allah akan menerima taubatnya (HR. Bukhari) InsyaAllah. Kalimat ini diucapkan ketika seseorang berniat hendak melakukan sesuatu di masa yang akan datang. Zikir ini akan mengingatkan kita, bahwa kehendak Allah adalah di atas segalanya. Tak seorangpun mengetahui apa yang akan terjadi detik setelah ini. Itu sebabnya, tak akan pernah ada janji yang dapat dipenuhi secara pasti oleh manusia, kecuali dengan menambahkan kalimat, Insya Allah (QS. 18: 23-24).
Sayangnya, banyak orang mempergunakan kalimat ini secara keliru, hingga berkembang anggapan bahwa kalimat mulia ini diucapkan sebagai kelonggaran untuk tidak menepati janji. Perbuatan umum ini banyak menggejala dalam sebagian masyarakat, sehingga membuat banyak orang dapat memandang negatif kalimat ini. Adalah tanggung jawab kita bersama, kaum muslim, untuk meluruskan pandangan seperti ini. Dimulai dengan diri kita sendiri. Mari kita buktikan bahwa ucapan Insya Allah bukan berarti niat untuk melanggar. Akan tetapi sebagai ikatan janji yang sudah pasti akan ditepati secara logika manusia, disertai kepasrahan terhadap kehendak Allah yang sewaktu waktu bisa merubah apa yang telah kita rencanakan.

0 komentar:

Posting Komentar

Buku Siswa Kelas 2 Tema 8 : Keselamatan di Rumah dan Perjalanan

Kelas 02 SD Tema 8 Siswa by Khusnul on Scribd

 
Ruang Ilmu © 2018